Profil Lulusan

Profil lulusan Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat adalah:
1. Manager (Manajer)
Lulusan kesehatan masyarakat diharapkan mampu menjadi seorang manajer dalam bidang kesehatan masyarakat. Manajer memiliki tanggung jawab seperti mengidentifikasi komponen dan masalah utama dari organisasi, pembiayaan dan penyampaian layanan kesehatan dan sistem kesehatan masyarakat menjelaskan hukum dan etika untuk kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan menerapkan prinsip-prinsip perencanaan program, pengembangan, penganggaran, pengelolaan dan evaluasi dalam inisiatif organisasi dan masyarakat, menerapkan prinsip- prinsip perencanaan strategis dan pemasaran untuk kesehatan masyarakat, menerapkan konsep peningkatan kualitas dan kinerja untuk mengatasi masalah kinerja organisasi, menerapkan budaya “system thinking” untuk menyelesaikan masalah organisasi
2. Leader (Pemimpin)
Lulusan kesehatan masyarakat diharapkan mampu menjadi seorang Pemimpin. Seorang pemimpin yang dapat memberikan teladan yang baik bagi para anggota atau staffnya. Pemimpin tersebut juga mampu menjelaskan atribut kepemimpinan dalam kesehatan masyarakat, menyusun strategi alternative untuk kolaborasi dan kemitraan antar organisasi, yang berfokus pada tujuan kesehatan masyarakat, mengartikulasikan misi yang dapat dicapai, seperangkat nilai inti, dan visi, menunjukkan keterampilan membangun tim, negoisasi, dan manajemen konflik, menunjukkan transparasi, integritas, dan kejujuran dalam semua tindakn, mengembangkan strategi untuk memotivasi orang lain unntuk pemecahan masalah kolaboratif, pengambilan keputusan dan evaluasi.
3. Researcher (Peneliti)
Lulusan kesehatan masyarakat diharapkan mampu melakukan pengkajian permasalahan di bidang kesehatan dalam pengembangan pengetahuan dan teknologi yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia dan internasional, seperti peneliti penyakit, perilaku, peneliti kebijakan, dan lain-lain. Pada prinsipnya peneliti memiliki tanggung jawab untuk dapat identifikasi sumber utama data untuk tujuan studi epidemiologi mengidentifikasi prinsip dan batasan program pemeriksaan kesehatan masyarakat mendeskripsikan masalah kesehatan masyarakat dalam hal besaran, orang, waktu dan tempat. menerapkan teknik informatika dasar dengan statistik vital dan catatan kesehatan masyarakat dalam deskripsi karakteristik kesehatan masyarakat.
4. Educator
Lulusan Sarjana Kesehatan masyarakat dituntut untuk menjadi seorang pendidik/penyuluhan kesehatan masyarakat atau promosi kesehatan.
Adapun tanggung jawabnya meliputi pelaksanaan kegiatan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat melakukan penyebarluasan informasi, membuat rancangan media, melakukan pengkajian/penelitian perilaku masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan, merencanakan intervensi dalam rangka mengembangkan perilaku masyarakat yang mendukung kesehatan serta mengembangkan kemampuan dan keterampilan perorangan.
5. Communicator (Komunikator)
Dalam kaitannya komunikator sebagai influencer maka diharapkan dapat menunjukkan keterampilan tertulis dan lisan yang efektif untuk berkomunikasi dengan audiens yang berbeda dalam konteks kegiatan kesehatan masyarakat professional di dunia maya, menggunakan teknologi informasi untuk mengakses, mengevaluasi, dan menginterpretasikan data kesehatan masyarakat dan menggunakan metode dan sumber daya informatika sebagai alat strategis untuk mempromosikan kesehatan masyarakat. Influencer yang dimaksud seperti menjadi seorang youtuber, selebgram ataupun public figure lainnya dalam dunia social media Profil komunikator ini dapat dicapai melalui ilmu administrasi dan kebijakan kesehatan, biostatistik, pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku, kesehatan reproduksi.
6. Enterpreneur (Wirausahawan)
Entrepreneur didefinisikan sebagai seseorang yang mengorganisasikan dan mengoperasikan usaha atau bisnis dengan berani mengambil risiko dalam hal keuangan atau seseorang yang mempromosikan kesehatan sebagai industri atau usaha yang dapat menghasilkan kemampuan finansial. Pada masa ini dan seterusnya, tampaknya kewirausahaan dan kesehatan saling terkait dan akan terus terhubung untuk beberapa waktu di masa depan. Selain itu, entrepreneur bertujuan untuk memenuhi hak hidup warganegara untuk hidup sehat dan berumur Panjang. Wirausahawan juga memiliki sikap dan daya juang yang caring, pembelajar dan innovator yang passion dan compassion dengan saling berkolaborasi satu sama lain.
7. Consultant (Konsultan)
Konsultan kesehatan didefinisikan sebagai orang yang menangani sejumlah tanggung jawab untuk klien, termasuk melakukan penelitian untuk mengidentifikasi masalah, meneliti kemungkinan solusi untuk masalah tersebut, mengamati dan berbicara dengan karyawan dan manajer, menulis laporan, dan melakukan pertemuan dengan klien untuk berbagi solusi.

Tujuan

Tujuan pendidikan Program Studi Kesehatan Masyarakat yakni menghasilkan ahli kesehatan masyarakat yang berkualitas dan berkompeten menjadi manajer, pemimpin, peneliti, pendidik, komunikator (influencer, advocator, dan negosiator), wirausahawan, dan konsultan yang berlandaskan nilai keislaman dan kemuhammadiyahan.

Capaian Pembelajaran Lulusan

Sikap

Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius sesuai nilai keislaman (S1).
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika (S2).
Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila (S3).
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa (S4).
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan serta pendapat/temuan orisinal orang lain (S5).
Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial, serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan (S6).
Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara (S7).
Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik (S8).
Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri (S9)
Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan kewirausahaan (S10).
Ihsan dan fastabiqul khairot sesuai Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (S11).

Keterampilan Umum

Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya (KU1).
Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur (KU2).
Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni, menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi (KU3).
Menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi (KU4).
Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data (KU5).
Mampu memelihara dan mengembang- jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya (KU6).
Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungannya (KU7).
Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri (KU8).
Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi (KU9).

Keterampilan Khusus

Mampu menerapkan pengkajian dan analisis situasi di bidang kesehatan mayarakat dengan memanfaatkan Tekonologi Informasi Komunikasi pada kegiatan tingkat primer dengan pendekatan interdisiplin (Analysis and Assessment skill) (KK1).
Mampu menerapkan kebijakan dan perencanaan kesehatan bidang kesehatan masyarakat pada kegiatan tingkat primer dengan pendekatan interdisiplin kesehatan (Policy development and program planning skill) berdasarkan evidence based (KK2).
Mampu mempraktekkan komunikasi secara efektif yang sesuai untuk kegiatan promotif dan preventif di bidang kesehatan masyarakat dengan memanfaatkan Teknologi Informasi Komunikasi (Communication skill) (KK3).
Mampu melakukan penyesuaian dengan budaya setempat dalam kegiatan promotif dan preventif di bidang kesmas (cultural competency/local wisdom skill) (KK4).
Mampu melaksanakan pemberdayaan masyarakat pada kegiatan promotif dan preventif di bidang kesehatan masyarakat dengan pengembangan Teknologi Informasi Komunikasi (community dimensions of practice) (KK5).
Mampu menerapkan prinsip-prinsip perencanaan dan pengelolaan sumber daya/dana di bidang kesmas pada kegiatan di tingkat layanan kesehatan primer dengan pendekatan interdisiplin (resources/financial planning and management skill) (KK6).
Mampu menerapkan kepemimpinan dan berpikir sistem kesehatan masyarakat pada tingkat kegiatan di pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan interdisiplin (leadership and systems thinking/total system skill) (KK7).
Mampu menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan kewirausahaan di bidang kesehatan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi pemasaran digital (entrepreneurial skills) (KK8).

Pengetahuan

Memiliki penguasaan dasar/prinsip Ilmu kesehatan masyarakat pada tingkat sintesis yang menjadi instrumen dalam meningkatkan kesehatan masyarakat setinggi-tingginya, mencakup ilmu yang berkaitan dengan epidemiologi, biostatistik dan kependudukan, administrasi/ manajemen dan kebijakan kesehatan, serta ilmu sosial dan perilaku, dengan mempertimbangkan fungsi kesehatan masyarakat yang esensial dan mengikuti perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (P1).
Memiliki penguasaan dasar/prinsip Ilmu kesehatan masyarakat pada tingkat sintesis yang menjadi substansi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat setinggi-tingginya, mencakup ilmu yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja, ilmu gizi kesehatan masyarakat, dan kesehatan reproduksi, dengan mempertimbangkan fungsi kesehatan masyarakat yang esensial dan penguatan layanan kesehatan primer (P2).