Remaja putri mengalami menstruasi setiap bulan sekali pada usia remaja yang di mana mereka rentang terkena anemia karena pada saat menstruasi kehilangan sebagian zat besinya dan remaja putri cenderung susah untuk meminum tablet tambah darah. Tidak selama nya remaja putri berada di fase remaja tetapi kedepan nya akan melewati fase subur, fase kehamilan dan juga lansia. Mengapa di tekankan pada remaja putri karena jika pada fase remaja banyak yang mengalami anemia maka akan berpengaruh dalam masa yang akan datang. Prevalensi penyakit anemia pada wilayah kartasura pada anak SMP dan SMA cukup memebuat sedih karena 48% remaja putri terkena anemia. Anemia bisa menyerang anak anak, remaja, dewasa hingga lansia. Yang di lakukan pihak puskesmas untuk menurunkan angka anemia yaitu dilakukannya skrining setiap 1 tahun 2 kali yaitu pada bulan Maret, Oktober dan September dengan memberikan edukasi dan juga promkes kepada remaja putri SMP dan SMA agar pengetahuan, sikap, perilaku dan kesadaran mereka semakin meningkat. Edukasi dilakukan secara terus menerus agar prevalensi anemia menurun. Untuk gejala anemia yaitu ada 5L ( lemah, lelah, letih, lesu dan lunglai), wajah terlihat pucat, gampang pusing dan tidak konsentrasi. Untuk mengobati anemia harus di cari tahu terlebih dahulu penyebabnya apa baru kemudian bisa memutuskan untuk pengobatan nya seperti apa. Untuk tablet tambah darah memiliki efek samping yaitu mual dan muntah, maka di sarankan untuk meminum nya dalam keadaan perut tidak kosong supaya efek samping mula dan muntah nya tidak begitu terasa. Pada remaja putri untuk konsumsi tablet tambah darah nya diminum setiap 1 minggu sekali dan pada saat menstruasi wajib mengonsumsi agar mempunyai candangan zat besi. Perlu ada nya kolaborasi antara pihak sekolah dan orang tua karena mereka yang sering melakukan interaksi dan mengetahui segala kebiasa dan perilaku sehari hari. Dari pihak puskesmas ada aplikasi CERDIK (cegah anemia remaja indonesia) yang berisi data lengkap tentang anemia di seluruh wilayah kartasura. Dalam aplikasi itu remaja bisa mengisi tiap sesudah meminum tablet tambah darah. Indikator keberhasilan penurunan anemia memang tidak terlalu signifikan yaitu yang awal nya 48% bulan maret oktober menjadi 47%. Edukasi juga di lakukan melalui sosial media. Pesan untuk remaja putri jaga pola banyak konsumsi protein dan zat besi, jangan jajan sembarang, dan rutin konsumsi tablet tambah darah serta hindari minum teh yang berlebih dan juga sereal karena bisa menyebabkan anemia.
Narasumber : dr. Rizka Ramadhiyah (Puskesmas Kartasura)
Moderator : Muhammad Naufal Mizan Auladi